Jumat, 27 Mei 2011

Deduktif dan Induktif

Analisa Artikel Pemenggalan Sanding

Proposisi dan kalimat abstrak dari bahasa LOGIKA Predikat

Sumber Teori : http ://logmat.freeservers.com/logika_predikat_dasar.html


Proposisi ( reasoning )merupakan suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.

Berikut , tentukan bentuk proposisi yang tepat pada pernyataan di bawah ini

1. Bahasa adalah sarana penalaran
2. sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.
3. Bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?
4. Semoga saja penelitian ini berhasil!

Kalimat (1) dan (2) merupakan proposisi karena keduanya merupakan kalimat pernyataan/berita yang dapat dinilai kebenarannya.

Kalimat (1) merupakan bentuk proposisi Affirmasi Universal (A) yang berarti mengiyakan preposisi untuk kuantifikator yang bersifat universal (seluruh kelas subjek bahasa), karena semua kelas bahasa merupakan saranan penalaran baik bahasa verbal ataupun bahasa non verbal.

Kalimat (2) merupakan bentuk proposisi Negatif Universal (E) yang berarti menyangkal preposisi untuk kuantifikator yang bersifat universal (seluruh kelas subjek sifat kuantitatif matematika), karena tidak seluruh sifat kuantitatif matematika dapat meningkatkan daya prediksi ilmu.

Sedangkan kalimat (3) dan (4) bukan merupakan proposisi sebab kalimat tanya, perintah dan kalimat harapan tidak dapat dinilai benar/salah.

Bahasa logika proposisional terlalu kasar dan primitif untuk mengekspressikan konsep objek (seperti : manusia atau bilangan), properti objek (seperti : jujur, ganjil atau prima), dan relasi antar objek.

Logika Predikat merupakan kembangan (perluasan) logika proposisi yang terlalu kasar dan primitif untuk mengekspressikan sehingga konsep objek dan relasi antar objek dapat diekspressikan dalam bahasa logika.