Senin, 14 Desember 2009

Tujuh Jenis Manusia Menurut Pengetahuannya

Pertama adalah manusia bijak, yang tahu bahwa diri tahu, dengan pengetahuan yang dimilikinya di berbagi dengan sesamanya, dengan ikhlas tanpa mengharap apapun dari orang yang diberi ilmu olehnya, niatnya hanya karena Allah. Manusia jenis ini tak segan-segan untuk berbagi dengan sesama, walaupun hanya satu ayat yang dia sampaikan. Orientasi manusia bijak adalah akherat dengan tidak melupakan dunia. Manusia jenis ini tahu betul bahwa pengetahuan yang dimilikinya hanyalah titipan Allah, amanah Allah yang harus disampaikan kepada umatNya. Manusia jenis ini paling takut menyembunyikan kebenaran yang dia ketahui, apa lagi bila sumbernya dari al Qur’an dan Hadist. Manusia jenis pertama adalah teladan utama, menjadi prototype idial, karena hampir semua jenis pengetahuan di kuasainya, mulai ilmu alam, ilmu sosial dan humaniora , baginya ilmu adalah segalanya, tak ada hari tanpa pengetahuan, tak ada hari tanpa membaca, tiada hari yang terlewat untuk menambah ilmu, apa saja dipelajari dan dia kuasai, manusia jenis ini serba bisa dalam berbagai pekerjaan, karena banyaknya pengetahuan yang dia miliki.

Kedua adalah manusia pembelajar, yang tahu bahwa dirinya tidak tahu, dengan mengetahui bahwa dirinya tak tahu, manusia jenis ini mau belajar untuk mengejar ketidaktahuan yang diketahui, manusia jenis ini selalu mau belajar pada siapapun dan belajar pada apapun. Manusia jenis ini maunya belajar, belajar dan belajar atau belajar sepanjang hidup. Manusia pembelajar ini terus menerus terdorong untuk belajar, karena dia merasa betul bahwa banyak sekali yang dia tidak ketahui.

Ketiga adalah manusia sombong, yang sok tahu padahal dirinya tak tahu. Manusia jenis ini sering kali memotong pembicaraan orang lain di saat bicara atau diskusi, manusia jenis ingin menunjukkan bahwa dirinya serba tahu, padahal tidak tahu. Maka seringkali ketika memotong pembicaraan orang lain dan ternyata salah. Dan ketika salah, tidak merasa dirinya salah dan tidak mau minta maaf atas kesalahannya. Manusia jenis ini seringkali merendahkan orang lain, karena dia menganggap dirinya serba tahu. Manusia yang menyebalkan ini, seringkali “merusak’ suatu acara, karena kesombongannya itu.

Keempat adalah manusia lemah, manusia jenis ini tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia lemah ini perlu dibangkitkan motivasinya untuk mencari ilmu yang tidak diketahuinya, manusia jenis ini seringkali pasif, karena dia tidak tahu apa yang mestinya dia ketahui. Kalau dalam pekerjaan, manusia jenis ini harus selalu disuruh atau diperintah, karena dia tak tahu apa yang mesti dia kerjakan, padahal itu pekerjaannya. Manusia jenis ini perlu dikasihani, bukan dimarahi,

Kelima adalah manusia tak punya semangat, manusia jenis ini tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu dan tidak mau tahu atas ketidaktahuannya, manusia jenis ini lebih parah jadi jenis yang ke lima, manusia jenis ini boleh disebut “masa bodoh ” atas segala jenis pengetahuan, untuk membangkitkan semangatnya harus extra keras… karena manusia jenis ini tidak punya motivasi intern, apapun yang dikatakan orang, dia cuekin. Nasehat orang, dianggap angin lalu. Menghadapi manusia jenis ini perlu kesabaran luar biasa, bila dikeraskan, patah, di diamkan bengkok !

Keenam adalah manusia yang tertipu, manusia jenis ini tahu bahwa dirinya tahu dan merasa cukup atas pengetahuan yang dia tahu, manusia jenis merasa sudah cukup dan dia berhenti menambah pengetahuan, seakan semua pengetahun sudah dimilikinya. Manusia yang tertipu ini merasa ilmunya sudah cukup, tak perlu belajar lagi, tak perlu membaca lagi, tak perlu menambah pengetahuan lagi, padahal masih punya waktu untuk belajar, masih sehat, masih punya dana untuk membeli buku dsb. Manusia jenis ini perlu di ingatkan bahwa “di atas langit, ada langit yang lain ” bahwa sepintar apapun seorang manusia, ada manusia lain yang lebih pintar, jadi jangan merasa pintar sendiri !

Ketujuh adalah manusia merugi, manusia jenis ini kebanykan tidak tahunya, bahkan dirinya sendiripun tak diketahuinya, dia tak mengenali dirinya sendiri, dari mana asalnya, mau kemana hidupnya, untuk apa dia hidup, kemana tujuan hidupnya, semua itu tak diketahuinya. Bagi manusia jenis ini, hidup dan mati sama aja, tak merubah apapun baginya. Manusia yang merugi orientasinya hanya dunia, tak ada kata akherat baginya, yang dikejar hanya kesenangan duniawi semata. Manusia jenis ini seperti memandang fatamorga, disangka air, ternyata panas yang membara ! Manusia jenis ini perlu diberikan bimbingan dan petunjuk, agar selamat hidupnya.

Semoga kita semua termasuk ke dalam orang golongan pertama dan diberikan pengetahuan untuk ke arah yang pertama atau orang yang bisa menjadikan manfaat untuk orang dan lingkungan sekitarnya dengan ilmu yang kita miliki ( amien ) * * * 11

Minggu, 13 Desember 2009

Perbaiiki Cara Belajar

Kapan waktu belajar yang efektif? pagi, siang, sore atau malam?

Waktu belajar yang baik adalah sesuai sikon dan toleransi.

Tiap orang pasti punya cara yang berbeda-beda buat belajar. Ada yang sukanya cuma belajar kalau di sekolah saja, ada juga yang di sekolah atau di kampus nggak perhatikan guru atau dosen mengajar, jadi ya terpaksa pas di rumah belajar mati-matian.

Situasi dan kondisi lingkungan sekitar kita juga turut menentukan waktu belajar yang tepat. Kalau rumah kita dekat dengan pabrik yang berisik di siang hari ya berarti yang bagus belajarnya ya malem-malem pas lagi sepi, tapi kalau rumah dekat tempat hiburan malam ya terpaksa belajar pagi atau sore di luar jam sekolah atau kuliah.

Yang paling bagus belajar itu menyesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Kalau kita jam 8 malam udah terasa mengantuk berat ya sebaiknya belajar sore atau selepas maghrib. Kalau mood lagi nggak asyik ya sebaiknya jangan memaksakan untuk belajar karena belajarnya bisa sia-sia. Tapi jangan jadikan mood yang jelek sebagai alasan buat tidak blajar.

Belajar juga nggak harus di rumah sendirian tetapi bisa ikut bimbingan belajar alias bimbel atau belajar kelompok sama teman-teman yang belajarnya getol dan serius abis. Hindari belajar bersama teman yang cuma becanda saja kerjaannya karena belajar jadi percuma. Belajar juga harus dibatasi waktunya, karena kita juga butuh hiburan. Usahakan istirahat belajar setelah satu atau dua jam untuk sekedar cari angin, makan cemilan, main gitar, nonton film kartun, ngobrol dengan teman atau keluarga, dsb.

Jadi waktu belajar memang tidak bisa ditentukan sama untuk semua orang karena banyak sekali faktor yang menentukan. Tetapi pada intinya jangan memporsir balajar sambil begadang karena hasilnya tidak akan maksimal dan cenderung memperlemah pertahanan tubuh kita sehingga akan mudah terserang berbagai penyakit.

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.